Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat pendidikan
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Pertumbuhan penduduk adalah bertambah banyaknya penduduk yang mendiami suatu wilayah tertentu dalam radius satu kilometre. Jadi pertumbuhan penduduk sangat beresiko tinggi bila tidak segera di kendalikan. penduduk Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi. Pertumbuhan penduduk yang meningkat sangat tajam dan tidak segera di kendalikan akan mengakibatkan terjadinya kemiskinan. Banyaknya penduduk yang tidak dapat pekerjan yang layak, sehingga mereka tidak bisa membiayai sekolah anak – anaknya atau pun sekolah mereka sendiri. Oleh sebab itu, pendidikan jaman sekarang sudah sangat mahal dan di luar kemampuan masyarakat miskin. Mereka yang hidup miskin malah menjadikan anak – anak mereka untuk bekerja sebagai anak jalanan ataupun sebagai kuli bangunan. Banyaknya anak – anak jalanan sekarang ini disebabkan oleh kemiskinan yang di landa negeri ini. Pengentasan kemiskinan yang di lakukan oleh pemerintah terhalang oleh banyaknya bencana alam yang sering ditimpa negeri ini, contohnya : banjir yang terjadi dimana – mana, gempa bumi, tsunami, lumpur lapindo, angina putting beliung, dan lain sebagainya. Tingkat pendidikan sekarang ini sudah sangat maju, tetapi yang menikmati kemajuan pendidikan itu sebagian besar adalah kalangan menengah keatas. Sedangkan kalangan menengah ke bawah hanya bisa mencicipi sekolah dasar. Dan fasilitas sekolah – sekolah yang ada di desa saat ini sangatlah memprihatinkan. Banyak gedung – gedung sekolah yang sudah tidak layak huni. Tetapi pemerintah hanya tinggal diam saja dan tidak melakukan perbaikan sekolah tersebut.
Tingkat pendidikan masyarakat dapat dijadikan indikator dan gambaran mengenai kemampuan penduduk dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, akan semakin tinggi kualitas orang tersebut. Untuk mengukur tinggi rendahnya pendidikan penduduk dapat dilakukan dengan cara mengelompokkan tingkat pendidikan yang pernah diperoleh, mulai dari yang tidak sekolah sampai lulusan perguruan tinggi. Jumlah anak usia SD di Indonesia yang tidak bersekolah, putus sekolah, dan lulus SD yang tidak melanjutkan ke jenjang SMP, sejak 1995 sampai 2000 diperkirakan sebesar 12,8 juta, serta jumlah anak putus SMP sebesar 4,3 juta.
Anak tidak bersekolah atau putus sekolah disebabkan berbagai faktor, seperti sistem pendidikan sekolah yang kurang fleksibel sehingga banyak anak yang kesulitan dalam menyesuaikan diri, kemiskinan orang tua, rendahnya kesadaran masyarakat bawah tentang pentingnya pendidikan, kondisi geografis, anak harus membantu perekonomian keluarga, dan pendidikan sekolah dirasakan tidak memberikan jaminan kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Sementara itu, jumlah angkatan kerja di Indonesia terus meningkat dengan kualitas yang rendah. Hal ini dikarenakan dari 97 juta angkatan kerja pada 2000 sebagian besar (67,5%) adalah angkatan kerja yang tidak tamat SD, tidak tamat SMP, tamat SD, dan tamat SMP. Selain itu, pihak pemerintah masih belum mampu menyediakan fasilitas pendidikan formal untuk melayani semua penduduk usia sekolah yang ada di Indonesia.
(Oleh Rizky Assidiqi, Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Gunadarma University)
Sumber :
http: //google.com/pertumbuhan penduduk dan tingkat pendidikan
(Balitbang Diknas, 2000)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar