PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
A. Pengertian
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi merupakan dua sisi kehidupan yang erat kaitannya dan saling mempengaruhi. Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, sebaliknya pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan produk domestik bruto (PDB) dari tahun sebelumnya tanpa melihat persentase pertambahan penduduk. Kenaikan yang terjadi dalam struktur kegiatan ekonomi dapat berupa penambahan sarana dan prasarana transportasi dan perluasan segmen pasar.
Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang menyebabkan terjadinya kenaikan pendapatan per kapita masyarakat dalam suatu struktur soasial ekonomi masyarakat dari yang bercorak tradisional ke modern. Dalam pembangunan ekonomi diupayakan bagaimana mengatasi kesenjangan sosial dengan memperkecil tingkat pengangguran dan mempersempit jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi mempunyai 3 unsur penting, yaitu:
1. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses. Artinya, suatu kegiatan berlangsung secara terus menerus dan mempunyai kaitan dengan bidang-bidang lain.
2. Pertumbuhan ekonomi merupakan usaha untuk menaikkan output per kapita. Dalam hal ini ada dua variabel yang menentukan kenaikan output per kapita, yaitu pendapatan dan jumlah penduduk. Untuk memperoleh kenaikan output per kapita, kenaikan pendapatan harus lebih tinggi daripada kenaikan jumlah penduduk.
3. Kenaikan output per kapita harus terus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, misalnya 10 sampai dengan 20 tahun.
Pertumbuhan ekonomi dipakai sebagai alat untuk mengukur keberhasilan pembangunan. Keberhasilan pembangunan menyebabkan pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Pertumbuhan ekonomi = PDB^ ( PDB pada tahun A) – PDB yang digunakan sebagai tahun banding.
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Boediono, teori pertumbuhan ekonomi bias didefeinisikan sebagai penjelasan mengenai faktor-faktor apa yang menentukan kenaikan output per kapita dalam jangka panjang dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain sehingga terjadi proses pertumbuhan.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Karl Bucher
Pertumbuhan Ekonomi Kal Bucher dibagi berdasarkan lamanya penyaluran barang dari produsen ke konsumen.
1. Rumah Tangga Tertutup
Kehidupan masyarakat berubvah dari yang selalu berpindah menjadi menetap dan hidup berkelompok, belum terjadi pertukaran barang karena tingkat peradaban yang masih sangat rendah.
2. Rumah Tangga Kota
Ruang lingkup kegiatan ekonominya lebih luas, meliputi kota dan desa-desa di sekitarnya. Kota sebagai pusat perdagangan hasil dari desa, sebaliknya hasil industri dan kerajinan yang dihasilkan di kota dijual di desa sehingga antara kota dan desa terjadi pertukaran dan terbentuk suatu kesatuan kegiatan ekonomi.
3. Rumah Tangga Bangsa
Pertukaran makin luas akibat kemajuan teknologi dan produksi barang secara besar-besaran. Terjadi hubungan pengusaha dan buruh sebagai hubungan yang saling menguntungkan, yang merupakan awal dari perdagangan antar bangsa yang saling menguntungkan.
4. Rumah Tangga Dunia
Hubungan perdagangan antara suatu negara dengan negara lain makin mudah karena kemajuan teknologi yang sangat pesat dalam proses produksi. Perekonomian mencakup seluruh dunia sehingga timbul suatu tahap perkembangan kehidupan perekonomian dunia, yaitu negara industri mendapat bahan mentah dari Negara lain dan menjual hasil produksinya ke nagara lain juga.
Teori Friedrich List
Membagi pertumbuhan ekonomi dengan melihat cara manusia memenuhi kebutuhannya dan jenis pekerjaan yang dilakukannya yang terbagi dalam beberapa tahap.
1. Masa Berburu dan Mengembara
Kehidupan manusia masih sangat sederhana, mereka berpindah dari suatu tempat ke tempat lain secara berkelompok. Mereka hanya berusaha memenuhi kebutuhannya sendiri dengan berburu dan mengambil hasil alam. Belum terjadi pertukaran dan pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin.
2. Masa Beternak dan Bertani
Mereka mulai berpikir untuk hidup menetap karena makin sedikitnya makanan yang ditemui saat mengembara. Mereka mulai beternak dan bercocok tanam, mereka juga mulai menghasilkan karya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Mereka mulai memikirkan system keamanan dan membangun tempat tinggal secara berkelompok yang lambat laun berubah menjadi desa.
3. Masa Bertani dan Kerajinan
Manusia tak hanya bertani namun juga membuat berbagai macam kerajinan yang menunjang pertanian, seperti pandai besi dan pertukangan. Sudah terjadi pertukaran barang, terjadi system pembagian kerja dan daerah pemasaran secara meluas.
4. Masa Kerajinan, Industri dan Perniagaan
Akibat pesatnya kemajuan pada sektor pertanian dan kerajinan sehingga hasilnya dapat dierjualbelikan ke daerah yang lebih luas lagi. Muncul kota-kota sebagai pusat industri dan perdagangan, namun karena banyaknya hasil produksi dan daerah pemasaran yang makin meluas maka timbullah perantara perdagangan dari produsen ke konsumen. Perniagaan tidak lagi antara kota dan desa tetapi sudah meluas dan bersifat nasional dan internasional yang berarti perlu adanya spesialisasi di segala bidang. Hal-hal tersebut terjadi karena kemajuan teknologi, juga makin meluasnya pembagian kerja dan lalu lintas perdagangan.
Teori Walt Whitermint Rostow
Membagi tingkat pertumbuhan eonomi menjadi 5 tahap dan setiap Negara di dunia ini pasti akan mengalami salah satu dari tahapan tersebut.
1. Masyarakat Tradisional
Masyarakat hidup berpegang pada adat istiadat dan tradisi. Kegiatan ekonominya dilakukan secara turun temurun dan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupya sendiri dan kelompok. Sifat kehidupan sosialnya berdasarkan turun-temurun.
2. Masa Transisi ( The Precondition for Take Off)
Ada perubahan nilai-nilai seperti perubahan dalam kegiatan social ekonomi,, system politik dan kelembagaan. Masyarakat mulai terbuka terhadap pembaharuan. Adat istiadat mulai bergesar dan terjadi perubahan perekonomian masyarakat dari pertanian ke industri dan perdagangan. Pentingnya pembangunan ekonomi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan untuk mencapai kemajuan hidup.
3. Lepas Landas (Take Off)
Keidupan masyarakat telah mengalami perubahan-perubahan yang begitu cepat, baik di bidang politik maupun social ekonomi.Terjadi pembaharuan-pembaharuan, terbentuk pasar-pasar baru, kegiatan ekonomi berlangsung teratur serta terjadi peningkatan penanaman modal produktif 5%-10% dari produk nasional netto. Sektor industri mengalami peningkatan dan tercipta kestabilan polititk dan social sehingga pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut dan keberhasilan tidak lagi harus tergantung pada dunia luar.
4. Gerakan ke arah Kedewasaan (The Driver to Maturity of Economic)
Masyarakat sudah mampu menguasai teknologi produksi yang modern dalam memanfaatkan factor-faktor produksi dan sumber kekayaan alam. Lembaga-lembaga yang bergerak di segala sector kegiatan sudah menjalankan fungsinya dan kegiatan ekopnomi terjadi secara otomatis dan berjkalan sesuai yang direncanakan. Ciri-ciri masyarakat pada tahap ini yaitu:
Pergeseran peran sector pertanian yg digantikan dengan sector industri yang semakin penting.
Pengambil kebijakan di sector produksi adalah orang-orang professional dan jabatannya beralih dari pemilik kepada orang-orang yang professional.
Masyarakat semakin mencintai lingkungan karena bosan dengan dampak negatif yang selalu tercipta dari industrialisasi.
5. Masa Konsumsi Tinggi (The Age of High Mass Consumption)
Masyarakat tidak disibukkan lagi pada masalah produksi. Mereka lebih tertuju pada bagaimana mengkonsumsi dan meningkatkan kesejahteraan karena tingkat pendapatan per kapita yang begitu tinggi akan diikuti dengan peningkatan konsumsi terhadap barang tahan lama dan barang mewah. Masyarakat tidak lagi memikirkan kebutuhan primer dan sekunder.
Teori Werner Sombart
Dibagi atas tiga tahap berdasarkan susunan organisasi dan ideology masyarakat.
1. Masa Perekonomian Tertutup
Perekonomian masyarakat masih tertutup hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Kegiatan ekonomi bersifat feudal dikuasai oleh tuan tanah dalam suatu wilayah kekuasaan tertentu, sedangkan perekonomian desa hanya berlaku untuk satu desa tertentu.
2. Masa Perekonomian Kerajinan dan Pertukangan
Masyarakat tidak hanya berproduksi untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Sudah ada pembagian kerja dan pertukaran. Spesialisasi pekerjaan berdasarkan kemampuan yang dimiliki.
3. Masa Perekonomian Kapitalis
Para pemilik modal memegang peranan penting dan perekonomian dibagi menjadi 4 tahap:
• Masa kapitalis purba: kehidupan masyarakat masih statis, bertumpu pd sector pertanian, belum mengenal uang, bekerja utk memenuhi kebutuhan sendiri.
• Masa kapitalis madya: kehidupan masyarakat sudah dinamis, ada pembagian kerja, ada pertukaran, sudah mengenal uang.
• Masa kapitalis raya: individualisme menonjol, struktur ekonomi cenderung ke industri dan perkotaan, produksi secara missal dengan alat modern, perdagangan mengarah ke monopoli, usaha semata-mata mencari keuntungan, kelompok masyarakat dibagi 2 yaitu majikan dan buruh.
• Masa kapitalisme akhir / sosialisme: munculnya aliran sosialisme, ada campur tangan pemerintah dlm kegiatan ekonomi, hilangnya kelompok majikan, mengutamakan kepentingan bersama.
Teori Bruno Hildebrand
Membagi pertumbuhan ekonomi atas 3 tahap berdasarkan alat tukar yang digunakan dalam perdagangan.
1. Masa Pertukaran Barter
Pertukaran masih bersifat kekeluargaan dengan ruang lingkup sempit. Belum ada alat tukar, yang dilakukan adalah barter, menukar barang dengan barang.
2. Masa Pertukaran (dengan uang)
Ada alat tukar berupa uang yang juga dapat digunakan sebagai tabungan dan investasi.
3. Masa Pertukaran dengan cara Kredit
Cara kredit merupakan kemudahan yang diberikan dalam perdagangan. Seseorang dapat memiliki barang yang diinginkannya walaupun belum memiliki uang. Dengan kredit maka dapat mempercepat peningkatan penjualan dan kenaikan investasi.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
Para pemikir dari kaum klasik menganut pandangan yang luas tentang kegiatan ekonomi dalam masyarakat.
Teori Adam Smith
Tokoh ekonomi yang memperkenalkan suatu kebijakan yang melarang pemerintah melakukan campur tangan dalam kegiatan ekonomi karena dapat menimbulkan ketidak efisienan perekonomian dan hasil yang diperoleh masyarakat tidak maksimum. Pertumbuhan ekonomi akan tergantung pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan output total dipengaruhi oleh: sumber daya alm, jumlah penduduk, dan jumlah persediaan barang modal.
Teori David Ricardo
Pertambahan laba akan meningkatkan jumlah tabungan dan investasi serta menambah jumlah modal. Di lain pihak, penambahan upah dan perbaikan pada kemajuan teknik produksi berdampak pada perbaikan tingkat hidup masyarakat yang menyebabkan pertumbuhan penduduk yang lebih cepat, sedangkan lahan yang tersedia tetap. Ini berakibat bertambahnya jumlah tenaga kerja dan upah yang diberikan dibatasi, sekaligus menghambat kemajuan teknologi. Lalu laju pertumbuhan penduduk akan menurun kembali sehingga perkembangan ekonomi akan statis. Berarti, ekonomi yang mapan namun tanpa pertumbuhan lebih lanjut. Ricardo menyimpulkan bahwa kemajuan teknologi tidak akan menciptakan suatu tingkat produktivitas yang bertahan lama karena bertambahnya penuduk akan menurunkan tingkat upah dan keuntungan pengusaha.
Teori Ekonomi Neoklasik
Tokoh neoklasik adalah Robert M. Solow. Pandangan neoklasik terhadap pertumbuhan ekonomi tergantung pada perkembangan factor-faktor produksi. Permintaan masyarakat tidak menentukan laju pertumbuhan produksi, yang menentukan adalah penawaran factor-faktor produksi dan tingkat kemajuan teknologi. Harga factor produksi fleksibel mengikuti keadaan. Bila jumlah tenaga kerja melebihi modal, maka tingkat upah tenaga kerja akan menurun secara nisbi terhadap harga modal, demikian sebaliknya.
Q = f ( K.L.N.t )
Keterangan: Q = output t = perkembangan teknologi
K = modal f = fungsi
L = tenaga kerja
N = sumber daya alam
Output yang dihasilkan tergantung pada perubahan modal dan tenaga kerja yang disertai dengan kemajuan teknologi, sedangkan factor alam menjadi konstan untuk beberapa waktu. Apabila modal, yang digunakan lebih banyak, maka tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit. Kelenturan yang seperti ini menyebabkan perekonomian mempunyai kebebasan untuk menentukan penggabungan modal dan tenaga kerja yag digunakan untuk menghasilkan sejumlah produksi tertentu.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Harrod-Domar
Dalam pembentukan modal, peran penawaran dan permintaan merupakan hal utama. Investasi memiliki peran yang sama dalam perekonomian, yaitu mempertinggi kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang produksi. Harrod-Domar menggunakan beberapa asumsi:
• Pada tahap permulaan perekonomian telah tercapai taraf penggunaan tenaga kerja penuh.
• Perekonomian terdiri atas sector rumah tangga dan perusahaan tanpa mengikutsertakan pemerintah dan perdagangan luar negeri.
• Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, berarti besarnya tabungan masyarakat proporsional dengan besarnya pendapatan nasional.
• Besarnya kecenderungan menabung marginal tetap.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Joseph A. Schumpeter
Schumpeter lebih menekankan pada pentingnya peranan para pelaku ekonomi yang memiloki jiwa entrepreneurship di dalam menciptakan perkembangan ekonomi. Mereka terus mengusahakan inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi ini meliputi:
• Memperkenalkan suatu produk baru
• Mempertinggi efisiensi suatu produk
• Mengadakan perluasan pasarsuatu barang
• Mengadakan perubahan dalam organisasi produksi untuk mempertinggi eksistensi memungkinkan timbulnya proses imitasi, dimana pengusaha melakukan pengembangan teknologi baru.
Menurut Schumpeter, makin tinggi tingkat kemajuan perekonomian, maka makin terbatas kemungkinan untuk mengadakan inovasi. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi akan menjadi bertambah lambat dan pada akhirnya akan terjadi keadaan yang tidak berkembang ( stationary state).
Pembangunan Ekonomi
Salah satu sisi dari pembangunan nasional ialah pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi secara garis besarnya dibagi menjadi lima kelompok besar, yaitu pertanian, pertambangan, manufaktur, perdagangan, dan jasa. Pembangunan ekonomi bertujuan meningkatkan kemakmuran masyarakat, mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketimpangan, dan menghapus kemiskinan. Di dalam GBHN, dirumuskan sebagai suatu proses perubahan yang terus menerus, yang merupakan kemajuan dan perbaikan menuju ke arah yang ingin dicapai. Unsur-unsur dalam pembangunan:
Proses yang terus menerus.
Membawa kemajuan dan perbaikan dalam berbagai segi kehidupan
Dilaksanakan berdasarkan rencana-rencana yang terarah.
Peningkatan mutu SDM.
Untuk pembangunan bidang ekonomi dalam GBHN dicantumkan tiga misi penting, yang intinya yaitu:
• Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional.
• Perwujudan otonomi daerah dalam rangkapembangunan daerah dan pemerataan pertumbuhan.
• Perwujudan kesejahteraan rakyat serta memberi perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar.
Pembangunan di bidang ekonomi mempunyai sasaran sebagai berikut:
a. Terciptanya perekonomian yang mandiri dan handal sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
b. Adanya peningkatan kemakmuran rakyat yg semakin merata dan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
c. Adanya stabilitas nasional yang mantab, bercirikan industri yang kuat dan maju, pertanian yang tangguh, dan koperasi yang sehat dan kuat.
d. Adanya perdagangan yang maju dengan system distribusi yang mantab.
e. Adanya pendayagunaan SDA yang optimal yang didukung oleh SDM yang berkualitas, maju, produktif, dan professional.
f. Adanya iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pemeliharaan kelestarian fungsi lingkungan hidup.
Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi
Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh kenaikan pendapatan nasional per kapita. Pendapatan nasional per kapita ditentukan oleh pendapatan nasional dan jumlah populasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yaitu:
Jumlah dan kualitas penduduk
Sumber daya modal dan teknologi
Sistem social dan sikap masyarakat
Sumber daya alam
Luas pasar atau pangsa pasar
Dampak Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi mempunya dampak positif dan negatif bagi kehidupan penduduk, yaitu:
Dampak positif
Kemajuan – kemajuan (dampak positif) itu adalah:
o Menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.
o Meningkatkan pendapatan masyarakat secara keseluruhan.
o Membawa perubahan pada struktur ekonomi dari agraris menuju ekonomi industri.
o Mengurangi kesenjangan antara golongan masyarakat kaya dan miskin.
o Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dampak negatif
Dampak negative yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan yaitu polusi dan kerusakan lingkungan, contohnya:
• Adanya pabrik menimbulkan berupa polusi suara bagi penduduk di sekitarnya.
• Pabrik tersebut juga dapat menimbulkan polusi udara dan limbah yang dapat membawa berbagai macam penyakit.
• Lingkungan industri dapat menimbulkan kerusakan lingkungan, seperti tanah, sumber air tercemar, dll.
Agar tidak menimbulkan kerusakan-kerusakan tersebut, maka dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi, pemerintah mengusahakan berbagi cara dalam rangka pelestarian lingkungan dan pencegahan perusakan lingkungan
http://www.ziddu.com/download/2374082/EkonomiALFIremidiulangan.doc.html.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar